6/01/2009

Menyelamatkan Harimau Sumatera

Species yang satu ini sebenarnya sudah hampir punah, jumlah populasinya sudah berkurang sangat banyak saat ini. Hal ini juga diperparah oleh semakin sempitnya lahan untuk mereka berkembang. Yups hutan di pulau Sumatera dari hari ke hari semakin berkurang tiap hektarnya. Banyak kepentingan yang bermain di situ, hutan yang dulunya sekitar 70% sekarang bahkan tak sampai 40% lagi. Entahlah 10 atau 15 tahun lagi, barangkali hutan di pulau Sumatera telah punah semua. Sama halnya seperti yang terjadi di benua Afrika.

Lihat saja, beberapa bulan terakhir apalagi musim kemarau banyak hutan yang terbakar. Belum lagi yang sengaja dibakar sebagai pembuka lahan, atau merubah status hutan menjadi areal pertanian dan perumahan.

Malang memang nasib hutan di Indonesia. Padahal, hutan adalah penyangga sekaligus penyeimbang ekosistim. Menyerap air hujan sehingga tak berakibat banjir dan erosi serta tanah longsor. Sebagai penyaring udara kotor untuk menjadi oksigen alias udara bersih yang kita hirup saat ini. Dan yang terutama adalah sebagai tempat berlindung dan kehidupan buat species yang tinggal di dalamnya. Nah salah satunya adalah harimau Sumatera, selain orang utan, dan gajah Sumatera.

Harimau Sumatera adalah species yang unik, ia lebih kecil daripada harimau jawa yang telah lebih dahulu musnah. Bulunya lebih halus, penampilannya pun lebih santun. Kok bisa santun? pasti heran. Maksudnya mereka tak seganas yang dibayangkan. Lantas bagaimana dengan penyerangan yang dilakukan oleh harimau Sumatera pada suatu wilayah pemukiman penduduk di daerah padang? O itu karena lahan yang menjadi habitat mereka sudah semakin mengecil. Sama saja dengan kita, apabila lahan hak milik kita diganggu pasti kita akan berusaha mempertahankan atau mencari lahan baru. Jadi sebenarnya ada solusi yang bagus, yakni perimbangan pembangunan antara pemukiman dan hutan yang harus di jaga.

Harimau Sumatera saat ini banyak yang diseludupkan dan dijual ke luar negeri, banyak yang diburu untuk mendapatkan kulitnya, dan dagingnya. Banyak juga yang mati karena kekurangan pasokan makanan akibat perambahan hutan yang mengakibatkan hewan yang menjadi mangsanya ikut punah dan hilang.

Lantas tugas siapa untuk menyelamatkannya?

No comments:

Post a Comment